Entah berapa bulan yang lalu aku divonis PCO. Kira-kira beberapa bulan setelah menikah, aku ngotot minta suamiku untuk menemani ke dokter kandungan.
karena kami belum juga dikaruniai keturunan, sehingga selalu ada rasa takut dalam hati, apa ada yang salah dengan rahimku?
saat itu rumah sakit yg ingin kutuju hanya ada dokter laki-laki. namun karena rasa penasaranku, dan rasa takut "ada yang salah" dengan diriku, aku ngotot tetap periksa.
akhirnya tidak ditemukan apa-apa dalam rahimku. tidak ada tumor ataupun kista atau miom. alhamdulillaaaahhh....
cek yang kedua kalinya, aku ganti dokter. kali ini perempuan dokternya. setelah diperiksa, aku dinyatakan pco oleh nya. saat itu aku belum mengerti apa itu pco. hanya sebatas pernah baca-baca di internet, kalau pco lumayan ditakuti oleh mereka yang ingin memiliki keturunan.
dokter tsb hanya menyuruhku diet dan menurunkan berat badan.
namun akhu gagal dan gagal daam menurunkan berat badanku. percayalah, itu hal yg cukup sulit!
frustasi, hampir nyerah, gonta ganti dokter, hasilnya tetap sama. semua mendiagnosis pco. mereka bilang sel telur ku kecil-kecil. sehingga hanya menyaranku untuk diet. gila apa tuh dokter???
nyuruh nurunin belasan kilo!! buat yg "bakat" kaya gw, gw yakin itu sangat sulit.
papah pernah beberapa kali merekomendasikan aku untuk datang menemui seorang dokter kandungan di salah satu rumah sakit terkenal di jakarta selatan.
berdasarkan pengalaman anak dari kawannya, yg memiliki nasib serupa denganku (haid tidak teratur), kawannya itu merekomendasikan untuk kesana.
tp aku masih ngeyel! tetep ga mau kesana. karena sudah merasa frustasi. begitu pun suamiku. rasanya kami sudah letih dengan dokter-dokter itu.
namun kenyataan berkata lain. dokter yg ini sama sekali tidak menyuruhku untuk diet!!
dia memang menyatakan aku pco, tp tidak menyuruhku menurunkan berat badan berbelas-belas kilogram. aku lupa dia memberiku obat apa. yang jelas, selain memberiku obat, dia juga membantuku mengatur siklus haid ku dengan sistem kalender.
aku mulai menjalankan program yang diberikan. mulai dari minum obat, hinga mengatur siklus berhubungan.
dan program itu kembali gagal.
hancuuurrrrr.... harapanku secara sudah tidak ada lagi..
saat aku benar-benar terjatuh, akhirnya aku memutuskan. aku tidak mau mikirin lg, "jadi" atau "tidak".
hanya fokus pada menjalani program saja. serahkan semuanya pada Alloh SWT. apapun hasilnya, itu yg terbaik untukku dan suamiku.
kemudian aku pun menjalani program kedua ku. siklus haid pertamaku setelah menjalani program, menjadi 32 hari. suatu capaian yang sangat luar biasa menurutku. dari sebelumnya siklus haid ku bisa mencapai 2 atau 3 bulan sekali. bisa sampai 14 hari haid.
sempat khawatir, setelah melewati 32 hari, kenapa haid ku tidak kunjung datang? sempat tergoda untuk testpack, tp aku mengurungkan niat itu. takut kecewa untuk yang kesekian kalinya.
hingga akhirnya tepat saat malam idul adha kemarin, tiba-tiba suamiku berkata "nanti kita beli testpack".
aku sempat khawatir, bagaimana kalau tidak berhasil lagi? sudah siapkah aku akan kecewa lagi?
esok hari nya, saat bangun tidur, masih terkantuk, aku memberanikan diri untuk testpack. awalnya sempat berpikir hanya akan muncul 1 garis. namun tidak disangka 2 garis yang muncul!!!
tanganku sampai gemeteran saat melihat hasilnya. saking tidak percayanya, dengan sisa-sisa urine yg mulai berkurang, aku kembali melakukan test. dan hasilnya tetap sama. 2 garis!!
alhamdulilaaaaahhhhiroobbilalamiiinnn....
aku segera berlari membangunkan suamiku yang masih terlelap. syukur alhamdulillah terucap dari bibirnya. dengan muka dan mata yg masih ngantuk, namun dengan senyum gembiranya.
. ^^
esoknya kami langsung periksa kedokter, dan benar saja. aku positif hamil. kemudian dokter memberiku suplemen makanan, penguat kandungan, dan ascardia 80 (pengencer darah).
sampai dirumah, sebelum tidur aku minum obat. namun tidak disangka, esok paginya, mata kiriku tidak seperti tidak mau terbuka. langsung saja buru-buru ke kaca. dan benar sperti dugaanku. aku alergi dengan salah satu obat yang diberikan dokter.
bersyukurlah sekarang kita hidup di jaman serba internet. hasil browsing2ku, dugaan terbesarku adalah pada ascardia 80. karena obat tersebut mengandung aspirin (dan aku alergi pada obat yang bersifat pain killer seperti ponstan, dll).
akhirnya dokter menyuruhku untuk stop obat tsb.
hihihii, kalau diingat-ingat kira-kira perjalananku berjuang melawan pco sudah 1,5 tahun. mulai dari pengobatan non medis (dipijat) hingga gonta-ganti dokter. namun semua itu alhamdulillah berbuah manis...
Ya Alloh, terima kasih atas rizki yang Engkau berikan kepada kami, atas kepercayaan yang Engkau berikan kepada kami. Saat ini usia kandunganku sudah hampir 5 minggu. izinkan kami menjaga dan merawat amanahMu..
pco bukan untuk ditakuti, tp untuk dilawan! jangan pikirkan pco nya. yang dipikirkan adalah mengatur supaya siklus haid menjadi lancar. buang jauh-jauh pikiran negatif. meskipun itu sangat sulit, tapi cobalah.
Yang penting kita selalu ingat pada Nya..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment